- Advertisement -https://tabloidmantap.com/wp-content/uploads/2023/02/IMG-20250627-WA0002.jpg
TM ,Cirebon– Pemerintah Kabupaten Cirebon memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 dengan menggelar upacara di halaman Kantor Bupati Cirebon, Rabu (12/11/2025).
Peringatan yang mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” ini menjadi momentum bagi pemerintah di tingkat pusat maupun daerah untuk memperkuat komitmen terhadap transformasi sektor kesehatan.
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman dalam sambutannya menyampaikan, transformasi kesehatan harus terus digerakkan agar masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang mudah diakses, berkualitas, dan terjangkau.
Menurutnya, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, pemerintah pusat telah mencatat berbagai capaian penting di bidang kesehatan nasional.
Misalnya pembangunan dan peningkatan rumah sakit terus dilakukan di berbagai daerah untuk memastikan layanan kesehatan yang merata.
“Capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi semua insan kesehatan di Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Jigus ini.
Ia menjelaskan transformasi kesehatan nasional berfokus pada tujuh pilar utama, salah satunya layanan primer.
Sebanyak 8.349 puskesmas kini telah menerapkan layanan terintegrasi, dan untuk pertama kalinya prevalensi stunting balita turun di bawah 20 persen, yaitu 19,8 persen.
Jigus menambahkan, sistem rujukan juga terus diperkuat dengan peningkatan mutu rumah sakit di seluruh kabupaten dan kota.
“Saat ini, 29 provinsi sudah mampu melakukan bedah jantung terbuka, dan delapan provinsi telah dapat menangani kasus stroke kompleks,” ujarnya.
Pemerintah juga memperkuat ketahanan sistem kesehatan dengan mendorong kemandirian produksi alat kesehatan, obat, dan vaksin di dalam negeri.
Transformasi juga menyentuh sektor sumber daya manusia (SDM) kesehatan. Sebanyak 61 persen puskesmas sudah memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar, sementara 74 persen rumah sakit daerah telah dilengkapi tujuh dokter spesialis dasar.
Jigus menegaskan, keberhasilan transformasi kesehatan tidak akan tercapai tanpa perubahan budaya kerja aparatur dan tenaga kesehatan.
“Kita perlu membangun birokrasi yang kompeten, akuntabel, dan selaras dalam mendukung transformasi kesehatan,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan, kader, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yang telah berkontribusi menjaga kesehatan bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Cirebon Imron menegaskan, bahwa semangat HKN tahun ini diwujudkan dalam langkah nyata daerah melalui peluncuran Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR).
“Melalui perda ini, kami ingin menciptakan lingkungan sehat, terutama untuk melindungi anak-anak dan ibu hamil dari paparan asap rokok,” katanya.
Imron menambahkan, penerapan perda tersebut bukan untuk melarang masyarakat merokok, tetapi mengatur agar aktivitas merokok dilakukan di tempat yang telah disediakan.
“Kita ingin masyarakat perokok dan nonperokok sama-sama nyaman. Perokok tetap punya ruang, tapi tidak mengganggu orang lain,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menjelaskan, Perda KTR yang baru disahkan DPRD kini resmi diberlakukan.
“Perda ini mencakup kawasan publik seperti tempat belajar, perkantoran, masjid, taman bermain anak, serta angkutan umum,” katanya.
Ia menyebut, pelaksanaan perda akan diiringi dengan edukasi dan penegakan secara persuasif.
“Belum ada sanksi denda. Tahap awal masih berupa teguran dan pembinaan kepada masyarakat agar memahami tujuan perda ini,” jelasnya.
Eni menegaskan, urgensi penerapan KTR adalah melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok serta menciptakan ruang publik yang lebih sehat.
“Kami ingin memastikan perilaku hidup bersih dan sehat bisa menjadi budaya di Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (Mahmud).