Tanggapi Sampah Liar Di Jembatan Perbatasan Parung-Bojongsari, Kepala UPT PS: OTT Sedang Dirumuskan

TM Kab Bogor – Keberadaan tumpukan sampah liar di jembatan perbatasan yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kota Depok cukup menjadi sorotan. Tepat berada di pedestrian dari arah Bojongsari menuju Parung, timbunan sisa sampah rumah tangga yang menutup akses pejalan kaki itu menjadi perhatian serius dari jajaran petugas kebersihan UPT PS Wil V Parung.

Syihabudin Acep Syahrudin selaku Kepala Pengangkutan Sampah (PS) Wilayah V Parung mengaku cukup menyayangkan sikap abainya oknum masyarakat pembuang sampah yang dengan sengaja membuang sampah dilokasi tersebut. Minimnya kepedulian serta kesadaran terhadap kebersihan dan kenyamanan lingkungan, khususnya di area umum diduga kuat menjadi faktor kebiasaan negatif tersebut.

“Kami jajaran UPT PS Wil V Parung melalui operasi bersih (opsih) hampir setiap hari mengangkut tumpukan sampah di titik sentral perbatasan itu. Walau itu belum tentu juga merupakan sampah dari warga Kabupaten Bogor, jajaran tetap kami arahkan untuk terus memastikan tidak ada tumpukan sampah liar dilokasi perbatasan,” uajarnya.

Menimbang lokasi itu telah menjadi tempat pavorite bagi oknum pembuang sampah, Acep pun menegaskan telah membangun komunikasi dengan Gakkum DLH dan pihak Satpol PP Kabupaten Bogor untuk mewacanakan kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) segera sebagai wujud keseriusan penegakan perda.

“Prihal timbunan dilokasi hampir massive setiap hari, maka tim UPT PS Wil V Parung telah membangun komunikasi dan merumuskannya dengan Satpol PP Kabupaten untuk segera menggelar giat OTT. Kan jelas hal itu ada perda nya, sekaligus untuk bentuk ketegasan penegakkan Pasal 39 jo Pasal 8 Huruf j Perda No.4 Tahun 2015 Tentang pelanggar pembuang sampah sembarangan,” tegas dia.

Acep juga menghimbau, agar kebiasaan membuang sampah sembarang tempat dapat segera dihilangkan. Selain dapat menciderai lingkungan, kebiasaan membuang sampah sembarang cukup menjadi faktor dari terjadinya banjir prihal banyaknya resapan air yang tersumbat akibat sampah liar. (RDI)