TM Jakarta – Ketua Umum PB PORSI (Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia) Genta Fajar Heriawan didampingi Dewan Pembina Porsi Marsekal Muda TNI (Purn) Bambang Wahyudi S.PI menyambangi Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, di Gedung Koni Pusat, Lt 12, Jakarta, pada Jumat (3/2).
Pertemuan yang menginformasikan mengenai hadirnya olahraga roundnet, dimana PORSI sebagai federasinya sedang bekerja keras dalam pembentukan pengprov untuk syarat mendaftar ke koni.
“Kami bersama dengan Dewan Pembina PB PORSI diterima langsung oleh Ketua KONI Pusat, Marciano Norman. Selain mendapat arahan positif, kami pun mendapat apresiasi dari Ketua KONI atas perkembangan roundnet di indonesia,” ungkap Ketua Umum PB PORSI (Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia) Genta Fajar Heriawan.
Genta, begitu sapaan akrab dari pelopor olahraga Roundnet di Indonesia itu juga menegaskan telah mendapat restu langsung dari Ketua KONI Pusat dalam rencana gelaran kejuaran internasional, “Bali International Roundnet Festival di bulan september 2023” yang akan datang.
“Dalam pertemuan tadi pun Ketua KONI Pusat turut memberikan apresiasi adanya rencana gelaran kejuaran internasional Bali International Roundnet Festival di september 2023. Serta, berharap roundnet bisa menjadi satu lagi cara positif dlm industri olahraga yang mendukung program pemerintah sektor sport tourism dan sport industri,” ujar dia.
Salah satu inisiator Organisasi Asian Roundnet Federation (ARF) 2021, skaligus pencipta alat olahraga Roundnet itu juga menjelaskan beberapa program PORSI kedepan, guna lebih memperkenalkan olahraga Roundnet lebih massive kepada masyarakat Indonesia.
“Dalam pertemuan, Ketua KONI kembali mengingatkan kami (PB PORSI) untuk lebih massive memperkenalkan olahraga Roundnet. Memasyarakatkan Roundnet, begitu kira-kira penyampaian beliau,” tuturnya.
Diakhir, Ketum PB PORSI Periode 2021-2026 sepintas memberikan gambaran mengenai olahraga Roundnet. Disampaikan juga oleh Genta, dengan adanya penggunaan rotan pada lingkarannya/Rim (Net-red), makin banyaknya masyarakat memainkan olahraga Roundnet, diyakini dapat turut mendorong pengrajin UMKM rotan.
“Roundnet adalah olahraga net, dimana permainan dengan menggunakan bola kecil yang terbuat dari karet itu dimainkan antara dua tim, biasanya dengan masing-masing dua pemain. Pemain awalnya berbaris di sekitar jaring kecil seperti trampolin di awal suatu titik,” terang Genta.
“Praktis, bila kedepan kami dapat memasyarakatkan olahraga Roundnet, disitu juga pengrajin UMKM rotan akan mendapat dampak positifnya,” tutupnya.
Liputan : Rendy Mamesah
Editor : Redaksi