TM Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani dinilai harus bersyukur dengan terbongkarnya kasus Rafael di lingkungan Kemenkeu atau Ditjen Pajak pada khususnya. Juru bicara bidang ekonomi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andre Vincent Wenas menilai program pembersihan justru dimulai di instansi yang dipimpin leader andalan Presiden Jokowi.
“Mari tunjukan komitmen bersih-bersih aparat mulai dari instansinya sendiri,” tegas Andre Vincent Wenas, Ketua DPP PSI merangkap juru bicara bidang ekonomi dalam keterangannya, Kamis (9/3).
Dikatakan oleh Andre, terbongkarnya lagi indikasi penyimpangan dana di Kemenkeu, PSI melihat ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitment yang riil di lapangan.
“Jumlahnya fantastis Rp 300 triliun, seperti diungkap Menko Polhukam Prof. Mahfud MD di Yogyakarta kemarin. Justru ini kesempatan, momentum bersih-bersih yang riil sudah tercipta dengan sendirinya. Sikat semua, kembangkan kasusnya jangan tebang pilih,” kata Andre.
Mengutip pernyataan dari Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh yang mengatakan sudah mendengar tentang hal tersebut. Terkait transaksi mencurigakan sampai Rp 300 triliun, Andre menilai hal itu merupakan borok yang telah disinggung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD
“Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” terang andre mengutip pernyataan dari Menko Polhukam.
Temuan tersebut, lanjut Andre, di luar transaksi yang Rp 500 miliar dari rekening Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya. Bahkan Kemenkeu juga menemukan sebagian aset Rafael Alun atas nama orang lain. Modus penyamaran aset curian seperti ini lazim dilakukan para pencuri uang negara.
“Sampai saat ini dilaporkan ada 69 orang dengan nilai transaksi sekitar ratusan miliar. Ini harus dilacak, diungkap tuntas, agar kepercayaan publik bisa pulih kembali,’ ujarnya.
Kemenkeu lewat Inspektorat Jenderalnya telah membentuk tim penelusuran harta kekayaan yang belum dilaporkan. Andre Vincent Wenas mengungkapkan lebih lanjut,
“Karena diketahui ternyata Rafael Alun Trisambodo punya aset atas nama orang lain. Orang lain itu bisa saja orangtua, kakak, adik dan teman. Belum lagi yang berupa hasil usaha sewa properti, itu semua tidak sepenuhnya dilaporkan harta, itu yang berbentuk uang tunai dan bangunan. Pokoknya upaya menyembunyikan harta kekayaan dan sumber perolehannya.”