TMĀ Garut – Berawal dari adanya berita yang ditayangkan oleh salah satu media online, tepatnya dilaman web site media yang diterbitkan pada hari senin (27/2/2023) kemarin, yang isinya memberitakan kejadian adanya pemukulan seorang siswa oleh guru SMK Muhamadiyah banyuresmi dengan alasan siswa tersebut diketahui sedang merokok dilingkungan sekolah saat istirahat.
Perlu diketahui oleh khalayak, bahwa lokasi kejadianya di SMK Muhamadiyah Banyuresmi, namun berbeda dengan apa yang diberitakan ol h media tersebut diatas yang berjudul kurang lebih seperti ini; Kedapatan Merokok, Siswa SMAM Banyuresmi Garut Ditampar Masal Oknum Guru Dan Puluhan Siswa Lainya.
Menyikapi hal tersebut kepala sekolah menengah atas muhamadiyah (SMAM) Banyuresmi (H.Dodi Misbah Jalaludin S.Ag, M,Pd) dengan tegas menyatakan, berita ini jelas terkesan mengesampingkan prinsip jurnalistik yang termasuk didalam unsur W5 dan 1H
“Sedangkan berita yang sudah ditayangkan tersebut terkesan sembrono dan asal tulis, kami tentu sangat menyayangkan dan sudah seharusnya pihak redaksi media tersebut melakukan teguran terhadap wartawanya, dan melakukan permintaan maaf secara terbuka dan mengakui, bahwa yang dia tulis itu merupakan kesalahanya dan bertanggung jawab mengembalikan nama baik sekolah SMAM Banyuresmi yang telah dijadikan obyek dalam pemberitaanya,” ugkap KS, dalam keteranganya, Selasa (28/2).
Masih kata KS, selain tidak dilakukanya konfirmasi kepada saya selaku penanggung jawab SMAM Banyuresmi, yang lebih membuat kami tidak nyaman atas pemberitaan tersebut, sekolah kami (SMAM Banyuresmi) untuk tahun ajaran 2022-2023 sedang mendulang beberapa prestasi/penghargaan pada beberapa ajang kompetisi, baik ditingkat kabupaten maupun ditingkat provinsi diantaranya ada lomba pencak silat tingkat provinsi, lomba fotsal ditingkat kabupaten maupun lomba pada kurikulum tertentu yang sifatnya juga tingkat provinsi.
“Tentu pemberitaan adanya tersebut membuat kami (pengelola sekolah SMAM) Banyuresmi merasa tidak nyaman dan sangat terganggu karena dari sisi obyektifitas dan akurasinya bisa dinilai sendiri oleh masyarakat,” tukasnya.
“Saya berharahap pihak redaksi atau oknum wartawan yang memberitakan dari media tersebut untuk gantlemen datang ke sekolah kami dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan dan bertanggungjawab untuk memperbaikinya dengan melakukan koreksi/revisi,” pungkas KS Dodi.
Tak berhenti hanya memintai keterangan kepada KS SMAM banyuresmi, awak media juga menemui KS SMK Muhamadiyah banyuresmi (Asep Dadang) juga untuk dilakukan konfirmasi, dalam wawancaranya KS Asep Dadang menegaskan bahwa lokasi/TKP adalah SMKM Banyuresmi bukan di SMAM Banyuresmi ujar Asep dadang yang disaksisakan oleh babinsa desa cipicung dan babhinkamtibmas.
Tak hanya KS, Babinsa dan Bhabinkamtibmas namun juga ada seorang wartawati yang juga tercatat sebagai saksi saat proses Islah terjadi antara kedua belah fihak, yakni antara fihak orang tua siswa dengan fihak sekolah d ngan bukti surat pernyataan yang dibuat secara bersama-sama seperti yang dilampirkan dibawah ini.
Ditegaskan KS SMK Muhamadiyah Banyuresmi, bahwa persoalan tersebut sudah dianggap selesai dengan adanya bukti surat pernyataan bersama tersebut tutup KS SMKM singkat.
Sumber Berita: S. Afsor
Editor: Rendy