Thursday, December 12, 2024
spot_img
HomeUtamaGuna Jaga Stabilitas Daya Beli dan Inflasi, TPID Kota Cirebon Gelar GPM

Guna Jaga Stabilitas Daya Beli dan Inflasi, TPID Kota Cirebon Gelar GPM

HEADLINE NEWSspot_img

 

TM CirebonTim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Selasa (14/3/2023). GPM kali ini merupakan yang kedua setelah pada edisi perdana digelar 23 Februari 2023.
Ratusan masyarakat menyerbu GPM yang berlangsung di lima kecamatan se-Kota Cirebon. Sejumlah komoditas pangan seperti, beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, hingga cabai merah dijual lebih murah dari harga di pasar.
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan, GPM digelar untuk meringankan kebutuhan pokok masyarakat, terlebih lagi menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Mengingat, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai merangkak naik.
“Kami ingin meringankan beban masyarakat jelang bulan suci Ramadan,” kata Eti usai monitoring GPM di lapangan Kebonpelok, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Menurutnya, GPM merupakan salah satu upaya TPID dalam menjaga inflasi dan daya beli masyarakat Kota Cirebon. Pihaknya memastikan Intervensi program melalui GPM akan berlangsung sampai menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Kenaikan harga jelang Ramadan wajar. Namun kami ingin membantu masyarakat dengan menyediakan komoditas yang harganya di bawah standar pasar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Ir. Yati Rohayati mengatakan, GPM berlangsung serentak di lima kecamatan.
Kelimanya yakni Kecamatan Harjamukti di lapangan Kebonpelok, Kecamatan Lemahwungkuk di kantor kecamatan setempat, Kecamatan Kejaksan di halaman kantor Kelurahan Kejaksan, Kecamatan Kesambi di lapangan Makorem 063/SGJ, dan Kecamatan Pekalipan di Jalan Pekalangan.
Dalam GPM edisi kedua, pihaknya tidak memberlakukan kupon. Sehingga masyarakat bebas membeli kebutuhan pokok. Namun untuk komoditas beras dibatasi maksimal 2 pack atau 10 kilogram dan telur maksimal 2 kilogram.
“Kami yakin masyarakat membeli sesuai kebutuhan, apalagi sejumlah komoditas pangan rawan busuk, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih,” ujar Yati.
Komoditas pangan disediakan dari dukungan Bulog Sub Divre Cirebon, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, BJB Cirebon dan rekanan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon.
“Beras dari Bulog. Cabai merah, bawang merah, bawang putih dan telur dari petani binaan Bank Indonesia Cirebon. Minyak goreng dari mitra DKUKMPP Kota Cirebon,” paparnya.
Mengenai harga, beras dengan berat 5 kilogram dijual seharga Rp 47.000, telur dengan harga Rp 24.000 per kilogram, bawang merah dengan harga Rp 28.000 per kilogram, bawang putih dengan harga Rp 30.000 per kilogram, minyak goreng 900 ml dengan harga Rp 13.500, dan gula pasir dengan harga Rp 13.500 per kilogram.
(Mahmud)
spot_img
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

You cannot copy content of this page