TM Bogor – Aktivis kota Bogor Aldie Rachmat mengatakan, pelaksanan pemilu dikota bogor bobrok apabila pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terjadi banyak sekali dugaan kecurangan. Kenapa kesan bobrok disampaikan Aldie prihal Pemilu 2024 banyak dugaan-dugaan kekeliruan maupun kecurangan sehingga bergulir asumsi sentimen negatif kata Aldie contoh seperti kekeliruan sirekap sehingga terkesan tidak siapnya pelaksanaan Pemilu.
“Lalu, pemilu merupakan pelaksanaan kedaulatan rakyat yang pelaksanaannya diatur dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat 2. Pasal itu mengatakan bahwa pemilu dilaksanakan sekali dalam lima tahun. Ada dugaan beberapa partai politik (Parpol) yang melakukan kecurangan manipulasi data dalam proses verifikasi faktual Parpol,” jelas Aktivis kota Bogor Aldie Rachmat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2)
Hal Ini lanjut Aldie, terkesan bobrok sehingga mengarah kepada penyelenggara KPU sebab dugaan kecurangan, manipulasi data, dan pelanggaran hukum dalam proses verifikasi faktual partai politik untuk Pemilu 2024.
“Praktiknya seperti dugaan mengubah data partai politik dalam Sistem Informasi atau (Sipol) serta ada dugaan pengubahan angka-angka perolehan hasil hitung partai. Jangan sampai kami ini selaku masyarakat yang jadi korban oleh ambisi dan hausnya jabatan para penguasa serta partai politik, yang memainkan para pelaksana penyelenggara negara yaitu KPU,” imbuh dia.
Namun Aldi enggan menyebut dari mana informasi tersebut diperoleh dengan alasan keamanan dan keselamatan.
“Apalagi seperti kemarin saya melihat adanya selebaran yang ditempel di gedung KNPI Kota Bogor tentu saja otak saya diajak keritis sehingga berpikir ada apa ini? Apakah ada dugaan Main mata atau kongkalingkong KPU atas pesanan para Bajingan..klo emang itu benar saya katakan itu Bajingan,” geramnya.
“Kalo memang data temua itu fakta dan sudah ada bukti kuat saya tidak akan tinggal diam, saya akan mengajak seluruh elemen masyarakat, pemuda, dan mahasiswa untuk melaporkan temuan ini kepada Aparatur Penegak Hukum dan akan turun kejalan dengan ribuan masa untuk menuntut atas diperkosanya demokrasi yang ada di Kota Bogor yang melukai hati nurani masyarakat,” tukas Aldie. (Red)