TM Lebak – Banten-SDN 2 Sumberwaras di daerah kecamatan Malingping kabupaten lebak provinsi Banten, visual terkini terlihat bangunan nya sudah tampak rapuh seperti terlihat hari ini Selasa tanggal 28 Maret 2023.
Adanya beberapa pertanyaan di masyarakat terkait bangunan yang tampak rusak dan usang dimakan lapuknya usia bangunan yang menjadi pertanyaan dimasyarakat.
Adanya pengaduan masyarakat tersebut Asep Zam Zam ketua LPI Tipikor bersama Awak media mendatangi sekolah tersebut dan menemui kepala sekolah SDN 2 Sumberwaras.
Ketika awak media dan Ketua Lembaga Tipikor Indonesia mencoba mencari tahu informasi terkait bangunan yang tampak mengkhawatirkan tersebut ada perlakuan kurang baik kepada awak media yang hendak meliput dan menemui kepala sekolah SDN 2 Sumberwaras tersebut kami dilapangan menanyakan kepala sekolah SDN 2 Sumberwaras ,anehnya baik operator, bendahara dan semua guru saat itu mengatakan tidak tahu dimana Akhmad Sunardi Kepala Sekolah SDN 2 Sumberwaras tersebut,kami awak media dan Ketua Lembaga Tipikor Indonesia tidak dihiraukan.
Kamipun bersama tim menemui salah satu penerima,setelah jelas pengakuan penerima Program Indonesia Pintar ternyata hanya nyampe ke penerima hanya Rp.300.000,- artinya itu disunat oleh oknum penyaluran Program Indonesia Pintar tahun 2022 lalu,
Kami pun mengkonfirmasi langsung menemui kepala sekolah SDN 2 Sumberwaras tersebut, akhirnya setelah kami di hiraukan banhkan sala satu guru perempuan memarahi kami ketua kepala sekolah SDN 2 Sumberwaras bisa kamu temui,tapi heran guru itu terus menyerang dengan sanggahan,kamipun mempertanyakan kenapa tidak ada perbaikan sekolah padahal jelas sudah ada ACC pengajuan, sungguh disayangkan sekolah SDN 2 Sumberwaras tersebut terlihat asbes pada ambruk,pecah,lantas Dana Bos tahap pertama tahun 2023 dengan Anggaran Rp.66.150.000,-,Jawabnya kan ada uang kas.
Ketika awak media dan Ketua Lembaga Tipikor Indonesia menanyakan bagaimana penggunaan Dana Bos kalau sekolah SDN 2 Sumberwaras ini tampak rusak banyak yang harus diperbaiki malah guru yang ada disamping kepala sekolah langsung nyolot dan marah dan memojokkan Lembaga Tipikor Indonesia dan media yang meliput, akhirnya si ibu guru yang diketahui bernama Neti tersebut keluar dari ruangan meninggalkan kepala sekolah sambil mengangatakan,”saya sudah puluhan tahun jadi guru,” pungkasnya. (Tim)
Kontribusi Berita: Anggi
Editor: Rendy
Editor: Rendy